Minggu, 17 November 2013

Masa Lalu, Sekarang, dan Harapanku (Anak Indonesia)



Dahulu...
Begitu hangat
Begitu tenteram duniaku
Dahulu saat ku berjalan
Dengan bangga aku katakan
“Aku Anak Indonesia”
Dahulu...
Setiap aku melangkah
Ada nyanyian pepohanan yang menyambutku
Ada kicauan burung menyapaku
Dan aku akan berlari
Memanggil setiap insan tuk bersamaku
Dahulu..
Ada begitu banyak cinta
Ada begitu banyak kepedulian
Dan aku akan berkata
“Betapa Aku Bersyukur”
Tetapi...
Sekarang...
Yang kutemui adalah kesakitan
Rasa pedih dan kekecewaan
Terucap dari setiap bibir yang terluka
Sekarang..
Yang ada hanya perselisihan
Perebutan kekuasaan, harta dan kekayaan
Ketika semua yang berkuasa
Tak mau berpaling pada yang lemah
Ketika yang kuat
Menekan yang susah
Yang kutemui sekarang
Pekik dunia yang malang
Pekik manusia yang terhalang
Akan kuatnya penderitaan
Kemana perginya dunia masa laluku
Kemana hilangnya masa kecilku
Kemana musnahnya damai itu
Kemana tergerusnya cinta itu
Duniaku sekarang terasa lengang
Tak bergairah dan hampir sekarat
Tolong kembalikan harapanku
Kembalikan masa-masa indahku
Kembalikan rasa damai itu
Dan kembalikan “Indonesiaku”

Pesona Sebuah Keputusasaan





Aq trz brjln...
Menyusur wkt yg tk pernah mau brhenti
Semakin lama bebanku semakin berat & aku tak sanggup lagi tuk memikulnya
Aku berjalan dengan tertatih membawa segenap beban yang memberati jalanku
Aq berjalan tiada tentu menuju arah yang tak pernah aku tahu
Badanku mulai terus penat saat hatiku tak lagi kuat
Tulang-tulangku tak mampu berdiri lagi
Serasa ingin aku berlari agar aku sampai ke tempatku hadir
Aku ingin teriak :
Tuhan, kemana aku harus melangkah
Mengapa tak jua aku tiba
Mengapa tak jua aku sampai
Sedang aku sungguh tak bisa
Berikan aku kekuatan agar aku mmpu bangkit tanpa terjatuh
Karen saat aku terjatuh saat itu juga aku trkapar
Berikan aku setetes cinta agar aku mampu bercerita
Tentang indahnya perjalananku agar aku bisa berkata "Ya"
Dan peganglah tanganku tanpa Kau lepas karena saat Kau lepas pengelana ini akan hilang arah & tujuan

Lintasan sebuah hati….






.

Angin menyentuh dalam senduku
Merasuk dalam semburat jiwaku
Dalam diam aku mengagumimu
Dan dalam diam pula aku memandangmu
Berharap ada setitik asa darimu
Mungkin aku hanya setitik debu dari sekian bintang di sekelilingmu
Memecah jiwaku saat melihatmu
Mungkin pula aku hanya selintas melodi
Di antara nada-nada cinta di seputarmu
Namun biarlah aku aku tetap menjadi sebuah cinta
Yang akan menemani waktu-waktu lelapmu
Aku ingin menjadi angin yang setia menemani
Saat engkau merasa tak ada lagi
Yang mau berjalan di sampingmu
Saat tak ada lagi yang ingin mendengar tutur ceritamu
Aku dan hanya aku
Yang akan selalu menjaga hati dan cintamu
Tolong kembalikan separuh jiwaku
Yang telah hilang
Saat kau melintas di depanku
Kembalikan kepingan cintaku
Dari kepingan cintamu




Angin menyentuh dalam senduku
Merasuk dalam semburat jiwaku
Dalam diam aku mengagumimu
Dan dalam diam pula aku memandangmu
Berharap ada setitik asa darimu
Mungkin aku hanya setitik debu dari sekian bintang di sekelilingmu
Memecah jiwaku saat melihatmu
Mungkin pula aku hanya selintas melodi
Di antara nada-nada cinta di seputarmu
Namun biarlah aku aku tetap menjadi sebuah cinta
Yang akan menemani waktu-waktu lelapmu
Aku ingin menjadi angin yang setia menemani
Saat engkau merasa tak ada lagi
Yang mau berjalan di sampingmu
Saat tak ada lagi yang ingin mendengar tutur ceritamu
Aku dan hanya aku
Yang akan selalu menjaga hati dan cintamu
Tolong kembalikan separuh jiwaku
Yang telah hilang
Saat kau melintas di depanku
Kembalikan kepingan cintaku
Dari kepingan cintamu